Jumat, 14 Agustus 2009

TUGAS SENI (PACU JALUR)

BUDAYO AWAK BASAMO (PACU JALUR)

TUGAS ART OF CULTURE
NAMA : LOLI KASATRI
KELAS : XII IPA 2
TEACHER : RONALDO ROZALINO S.sn.
SMART SCHOOL

Sejak beberapa tahun, pacu jalur telah masuk kedalam kalender pariwisata nasional di Riau yang diadakan oleh masyarakat Kuansing. Tidak hanya Pemkab Kuansing, Pemprov Riau juga merasa sangat bertanggung jawab untuk melestarikan budaya rakyat yang amat luhur sejak ratusan tahun tersebut.
Bahkan pada tahun 2005 lalu Wakil Presiden HM Jusuf Kalla berkesempatan hadir guna menyaksikan kgeiatan tersebut sekaligus membuka acara. Pembukaan kegiatan budaya pacu jalur yang digelar masyarakat Kuantan Singingi berlangsung cukup meriah. Ribuan masyarakat tumpah ruah memenuhi tribun dan tepian Narosa, Teluk kuantan.
Tingginya minat masyarakat untuk menyaksikan pembukaan lomba pacu jalur, membuat Wakil Presiden, Jusuf Kalla takjub. Bahkan dalam sambutannya Wapres melukiskannya sebagai bukti cintanya masyarakat terhadap budaya dan tradisi yang diturunkan nenek moyang.
Pacu Jalur adalah sejenis lomba dayung tradisional khas daerah Kuantan Singingi (Kuansing) yang hingga sekarang masih ada dan berkembang di Propinsi Riau. Lomba dayung ini menggunakan perahu yang terbuat dari kayu gelondongan yang oleh masyarakat sekitar juga sering disebut jalur. Upacara adat khas daerah Kuansing ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 23—26 Agustus. Panjang perahu/jalur yang digunakan dalam lomba ini berkisar antara 25—40 meter dengan jumlah atlet 40—60 orang tiap perahu. Biasanya, festival ini diikuti oleh ratusan perahu dan melibatkan beribu-ribu atlet dayung, serta dikunjungi oleh ratusan ribu penonton baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Konon, kegiatan lomba dayung ini merupakan warisan budaya masyarakat Kuantan Singingi yang telah berlangsung sejak tahun 1900-an. Perahu atau jalur, dahulu, sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil bumi atau pun hasil hutan. Kebiasaan menggunakan perahu inilah yang mungkin merupakan cikal bakal kegiatan Pacu Jalur. Pada zaman penjajahan Belanda, Pacu Jalur juga dimanfaatkan oleh pemerintah Belanda untuk memeringati serta memeriahkan hari ulang tahun ratu mereka yang bernama Ratu Wilhelmina. Namun, semenjak Indonesia merdeka, Pacu Jalur berangsur-angsur dijadikan upacara khas untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada awalnya, kegiatan Pacu Jalur hanya diikuti oleh segelintir masyarakat di sekitar daerah Kuantan Singingi. Namun, dalam perkembangannya, kegiatan ini banyak mendapat perhatian dan simpati dari berbagai kawasan, terutama daerah-daerah kawasan Riau dan sekitarnya serta mancanegara. Oleh karena itu, saat ini festival Pacu Jalur tidak hanya milik masyarakat Kuantan Singingi saja, melainkan telah menjadi pesta rakyat milik masyarakat Riau dan kawasan sekitarnya. Festival yang bernuasa tradisional ini telah ditetapkan masuk ke dalam Kalender Pariwisata Nasional (Major Event).
Kegiatan Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang terbilang sangat meriah. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke acara ini dapat menyaksikan kemeriahan festival yang merupakan hasil karya masyarakat Kuantan Singingi ini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Pacu Jalur merupakan puncak dari seluruh kegiatan, segala upaya, dan segala keringat yang mereka keluarkan untuk mencari penghidupan selama setahun. Pendeknya, Pacu Jalur selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Masyarakat Kuantan Singingi dan sekitarnya tumpah ruah menyaksikan acara yang ditunggu-tunggu ini. Karena meriahnya acara ini, konon beredar cerita, bahwa sepasang suami istri harus rela bercerai jika salah satu pasangannya dilarang mendatangi acara tersebut.
Selain sebagai event olahraga yang banyak menyedot perhatian masyarakat, festival Pacu Jalur juga mempunyai daya tarik magis tersendiri. Festival Pacu Jalur dalam wujudnya memang merupakan hasil budaya dan karya seni khas yang merupakan perpaduan antara unsur olahraga, seni, dan olah batin. Namun, masyarakat sekitar sangat percaya bahwa yang banyak menentukan kemenangan dalam perlombaan ini adalah olah batin dari pawang perahu atau dukun perahu. Keyakinan magis ini dapat dilihat dari keseluruhan acara ini, yakni dari persiapan pemilihan kayu, pembuatan perahu, penarikan perahu, hingga acara perlombaan dimulai, yang selalu diiringi oleh ritual-ritual magis. Pacu Jalur dengan demikian merupakan adu/unjuk kekuatan spiritual antar-dukun jalur. Selain perlombaan, dalam pesta rakyat ini juga terdapat rangkaian tontonan lainnya, di antaranya Pekan Raya, Pertunjukan Sanggar Tari, pementasan lagu daerah, Randai Kuantan Singingi, dan pementasan kesenian tradisional lainnya dari kabupaten/kota di Riau.
Para wisatawan yang berkunjung ke festival ini juga dapat mengunjungi obyek-obyek wisata lainnya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi penyelenggaraan acara ini, seperti Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban di Desa Lubuk Ambacang, dan Desa Wisata Sentajo yang menyimpan warisan rumat adat tradisional zaman dahulu kemudian masih banyak lagi yang dapat anda kunjungi apabila anda berkunjung ke KAbupaten Kuantan Singingi sperti contoh sekarang di desa sungai sorik sekarang sudah ada danau yang akan dijadikan tempat wisata oleh pemprov.
Pacu Jalur diselenggarakan di pinggir Sungai Kuantan (Teluk Kuantan) yang juga terkenal dengan nama Tepian Narosa di Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau, Indonesia. Lokasi Pacu Jalur yang berada di Tepian Narosa berjarak kira-kira 150 km dari Kota Pekanbaru ke arah selatan. Dengan menggunakan kendaraan pribadi roda empat, para wisatawan yang ingin menyaksikan event besar ini, cukup menempuh perjalanan sekitar tiga setengah jam dari Kota Pekanbaru. Alernatif lain untuk menuju lokasi acara pesta rakyat ini adalah menggunakan transportasi umum yang tersedia dari Kota Pekanbaru menuju Kota Kuantan Singingi. Namun, karena belum tersedia angkutan dalam kota di Kabupaten Kuantan Singingi, pengujung disarankan untuk menggunakan jasa ojek dan mobil pick up menuju lokasi pertunjukan.
Pada tahun ini telah banyak terjadi kecelakaan baik itu disengaja maupun tidak sengaja hal tersebut terjadi karena kelalaian para pengemudi kendaraan bermotor yang ugal-ugalan yang ingin cepat sampai ketujuan. Jadi saya mengingatkan kepada para pengunjung yang ingin berkunjung untuk menonton event nasional ini berhati-hatilah agar anda selamat sampai tujuan BIARLAH LAMBAT ASAL SELAMAT ok.
Saya merasa pacu jalur pada tahun ini kurang meriah karena kurangnya antusias masyarakat untuk menontonnya. Walaupun demikian hati saya tetap senang karena pacu jalur pada tahun ini saya dapat melihatnya dengan penuh riang gembira. Hal ini disebabkan karena pada tahun ini kami diberikan kesempatan untuk menontonnya bersama orang tua dan teman-teman saya.
Saya berharap kita sebagai generasi penerus harus antusias dalam melestarikan budaya kita ini karena budaya kita ini hanya dimiliki oleh Kuansing aja lho... Jadi untuk itu marilah kita ikut serta dalam setiap acara ataupun ritual yang dilakukan oleh masyarakat setempat (datuak-datuak & niniak-niniak) agar ritual yang dilakukan tersebut tidak hilang keasliannya, karena banyak ritual yang sampai sekarang sudah hilang keasliannya.
Jadi marilah kita bersama mencintai kebudayaan kita ini agar tidak diambil orang lain OK Coy.......!!!?:) walaupun kita sekarang sedang dikarantinakan di SMA PINTAR ini jadi tetaplah bersemangat coy jangan samapai menyerah.

BUDAYA KUANSING (PACU JALUR)


Selasa, 26 Mei 2009

Tugas Musik Modern

LOLI KASATRI

XI IPA 2

ART OF CULTURE

RONALDO ROZALINO S.Sn

MUSIK AKROBAT

Musik akrobat adalah istilah yang dikemukakan Jimmy
Page, gitaris Led Zeppelin, utk musik yg diusungnya.
Kalo kita mendengarkan musik2 seperti ini mungkin
definisi musik dan lagu harus diubah. Keteraturan irama bagi telinga awam sudah
tidak ada lagi..

Tidak bakalan kepala kita
mengangguk2 dan bergoyang mengikuti irama yg membuat terlena, hal yg dikhawatirkan
oleh bbrp ulama sehingga mengharamkannya. Yang ada hanya melongo, mengernyitkan
dahi,dan keheranan layaknya melihat pertunjukan akrobat atau sirkus. Bagaimana
bisa bergoyang/ mengangguk2 mengikuti irama untuk sebuah lagu seperti Back
Dognya Led Zeppelin.

Jimmy page dg gitar distorsi
penuh dipadu dg vokal Robert Plant yang spt seng dipukuli (vokalis yang
bersejarah karena pernah dalam suatu konser menjebolkan sound system!). Belum
lagi drumnya John Bonham yang seharusnya mjd kemudi ketukan menjadi seenak
perut. Yang membuat tercengang, angka penjualan musik2 mereka di Amerika sdh
melampaui the Beatles.

Sekarang, Dream Theater mungkin
tepat juga bila dikatakan mengusung musik akrobat. satu lagu terdiri dari
beberapa bagian dan birama berbeda. melongo.. entah kecerdasan otak mereka
seperti apa..

‘Dosis’lumrah sebuah lagu
umumnya terdiri dari dua/ 3 bagian dengan ketukan 3/4 atau 4/4. Suatu ketika
pernah kulihat partitur salah satu mereka; 5/4 1 alinea berikutnya 7/12 lalu
…bla bla pffffff…..partitur yang sangat menantang bagi siswa sekolah2
musik…(cat. penulis gak bisa baca partitur krn tdk prnah sekolah musik.)

Dalam konser, hanya keyboardist
yg dihadapannya terdapat TV kecil berisi partitur. yang lain gak ada. benar2
gila…. kec. penulis yang tidak tahu. Sbg perbandingan, konser G N R hanya Axl
yang melihat teks lagu di TV depan panggung, lainnya tidak perlu karena musik
mereka alurnya memang sederhana tetapi teksnya puanjang.

-

Musik akrobat BELUM TENTU musik
hingar bingar yang hanya memekakkan telinga. Musik akrobat bisa ’sendu’ seperti
Dissappear-nya Dream Theater. Lagu ini, intro untuk baris PERTAMA saja=
5/4-5/4-6/4-5/4.

Telinga awam bisa suka dengan
lagu ini walaupun mengernyitkan dahi lebih dulu. Musik akrobat menurut penulis
adalah lagu dan tempo asli yang ‘disembunyikan’ masing-masing personel sdh
memahami lagu dan tempo aslinya, namun mereka hanya membayangkannya. sedangkan
yg keluar dari bibir atau instrumen sudah lain! Lain nada bahkan birama, bisa
dikatakan berantakan tapi pas dan tidak FALS. SepertI bermain akrobat. Mungkin
inilah cikal bakal musik modern. Orang tidak lagi sekedar membeli dan
mendengarkan lagunya yang enak, tetapi lebih didorong oleh rasa penasaran utk
mencari tahu alur ‘tersembunyi’ musiknya. bagi pemain band pemula mungkin tjd
diskusi panjang dahulu sblm menyentuh alat musik masing2..

Yang jadi pertanyaan penulis
sekarang, mekanisme APA yang membuat telinga seseorang-pemusik/ bukan, bisa
mengatakan musik ini enak didengar, musik itu tidak. INI FALS, ITU TIDAK. Jadi
teringat ucapan http://www.friendster.com/bayukaze">Derajat
Bayu
, Akhun kl dengar nada fals mukanya cemberut, menggeleng dan
berkecap.

Pemusik ‘Kaku dan Kodian’
seperti Deden-
he he sori den,akan mencak2 bila dlm band aku pengen memegang drum. Lagu dg
Akord C tersisipi nada c kres pasti ditertawakan banyak orang. kenapa.. ada yg
salah dg bunyi?

Yang pasti mendiskusikan musik
adalah sesuatu yg tak terbatas, seperti halnya bunyi itu sendiri.

rentangan senar gitar 1 oktaf
lebih tinggi Jaraknya adalah separonya, 1 oktaf lagi separonya lagi demikian
seterusnya tak terbatas. Satu-satunya ‘alat musik’ yang ‘cukup’lengkap dan
akurat adalah telinga, walaupun hanya 20-20rb Hz. Satu-satunya yg bisa
dilakukan hanyalah.. bersyukur pada Sang Pencipta & mengagumi
kebesaran-Nya.

Cat.

Led Zeppelin skrng sdh bubar
hanya gara-gara satu personelnya meninggal. Sebuah pilihan bodoh utk ukuran
pebisnis. Beda dengan band2 lain yg tetap berusaha eksis; Rolling Stones, satu
personelnya mengundurkan diri diganti seekor anjing…. atau tak jauh2, Dewa
19. Mungkin karena Led Zeppelin punya konsep musik, anggota inti dan logo
masing2 personel?

Setelah bubar pun, dlm solo
karirnya Jimmy page/ Robert Plant tidak ada bau Led Zeppelin sama sekali.
Ketika diundang utk nostalgia lagu2 Led Zeppelin, petikan gitar dan warna musik
yg dimainkan Page, atau vokal Plant sdh lain. Mungkin mereka konsisten dengan
musik yg benar2 Led Zeppelin harus 4 orang. kurang dari itu tidak ada lagi…
Penikmat musiknya mau tak mau harus kecewa….

Minggu, 17 Mei 2009

Sejarah Tari


TUGAS SENI

NAMA : LOLI KSATRI
KELAS : XI IPA
GURU : RONALDO ROZALINO


TEMPO Interaktif
, Jakarta: Menonton pertunjukan Dominique Boivin serasa mengikuti kuliah sejarah tari. Dengan caranya, ia mengajak penonton loncat ke abad pertengahan. Perjalanan sejarah panjang tersebut terasa segar karena disajikan dalam kemasan tarian yang kocak.

Itulah cara Boivin, penari asal Prancis, membawakan karyanya yang berjudul La Danse, Une Histoire a Ma Facon (Tari, Sebuah Sejarah Menurut Caraku Sendiri) di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat malam lalu.

Panggung yang tak seberapa luas dikotakkannya kembali menjadi lebih kecil dengan potongan kayu panjang. Jadilah panggung buatannya sendiri lengkap dengan dua lampu sorot bertangkai, layar putih kecil, dua meja panjang berisi peralatan, dan deretan lampu kuning 5 watt yang dipasang di muka panggung.

Selagi menari, Boivin mulai bercerita. Ia memulai pada abad pertengahan dengan penggambaran sebuah karnaval, lalu berdansa dengan topi hijau mancung. Ia menari loncat ke sana-sini dengan tangan terentang.

Kemudian beralih ke abad ke-16, ketika seni tari bergaya geometris sedang tenar. Alat unik dikeluarkannya lagi. Kini yang muncul adalah dua buah ujung lampu taman yang runcing. Tap, tap, ujung lampu bergerak dengan gaya kaku.

Tiba-tiba ia menjadi raja dan membedaki mukanya lalu mengambil gelang kertas di kedua pergelangan tangan. Dalam perjalanan sang raja, ia menari lebih lembut dan anggun, mewakili sosok bangsawan yang dipuja rakyat.

Boivin, yang mulai menari pada umur 6 tahun, juga membawakan pantomim. Di abad ke-18, tarian mulai menunjukkan bentuk berbeda. Boivin, yang mengenakan kaus buntung, kini telanjang dada. Kakinya
berjinjit lalu berjalan mundur.

Kisah kemudian beralih ke 1892 di Jerman. "Di sebuah pesta, tanpa sengaja gaunku di atas panggung terlalu panjang. Kemudian aku menarik dua ujung gaun. Lalu seseorang berteriak," katanya bercerita. Layar putih di belakang Bovin seketika menyala menyuguhkan gambar dua sayap kupu-kupu dan ia berdiri di tengahnya.

Boivin juga menari dengan bantuan beberapa medium, seperti olahop dan tayangan video anak perempuan kecil yang menari di atas rumput. Masih menggunakan proyektor, ia pun menari di tengah layar yang masih memutar gambar pita film. Kadang ia membuat bayangan dari belakang layar.

Setiap mata berkedip, berpindahlah zaman. Ia juga menceritakan tarian Amerika. Kata dia, Negeri Abang Sam itu senang dengan gaya oriental. Lalu ia membawa kipas Cina dan mengenakan sepatu runcing merah. Ia pun menari dengan lentur dan berkilauan karena lampu sorot. Asap mengepul dari dua sudut panggung.

Yang lebih memukau, Boivin mengenakan jubah hitam panjang berbahan lemas. "Ini perwakilan tari untuk Martha Graham," katanya. Ia naik ke kursi dan membelakangi penonton. Lalu jubah yang terentang dililit ke tubuhnya hingga membentuk tubuh tinggi sekali. Kursi itu pun tak kelihatan karena tertutup jubah.

Tak lupa, ia juga menyajikan kisah Prancis pada 1968. "Di Prancis, tarian mulai membuka diri pada publik," ujarnya di atas panggung. Ditandai dengan sepatu kets dan jins, ia menari lebih modern dengan iringan lagu rap ala Prancis.

Di akhir gerakannya, Bovin mengungkapkan jati diri. "Namaku Dominique Boivin, bintangku sagitarius," katanya. Kemudian ia memakai sepatu hitam dengan hak tinggi, gaun putih selutut, plus torehan lipstik. Ia kemudian membuka baju dan mencoreti tubuhnya dengan lipstik.

Sudah dua kali Boivin datang ke Indonesia. "Tapi pertunjukan ini baru pertama kali," ujarnya setelah manggung. Sejak kecil, ia lengket dengan tari. Gaya pertamanya adalah akrobat. Pada usia 10 tahun, ia belajar tari klasik.

Kemudian ia beralih ke kontemporer lewat arahan Carolyn Carlson dan Alwin Nikolais, lalu mendirikan kelompok tari Cie Beau Geste. Pada 1978, karya solo pertamanya, Vol d'Oiseau, memenangi penghargaan Prix de l'Humour di Kota Bagnolet.

La Danse mulai dibuatnya pada 1994 dan baru rampung pada 1999. "Memang perlu penyempurnaan dalam waktu yang lumayan lama," ujarnya. Tarian ini telah ditampilkan di beberapa negara, seperti
Taiwan dan Vietnam.

Boivin mengakui pertunjukannya lebih banyak mengupas Jerman dan Amerika. "Ya, penggambaran Prancis sedikit karena kondisi tari di sana cenderung stabil," ujarnya. Selama tampil, alat-alat yang digunakan sederhana, tapi mengena pada tema.

Tari Banjar

TUGAS SENI

NAMA :LOLI KASATRI
KELAS :XI IPA
GURU :RONALDO ROZALINO

Tari Banjar
adalah seni tari yang dikembangkan oleh suku Banjar, baik berupa tari klasik (baksa, diiringi Gamelan Banjar) maupun tari tradisional (diringi Musik Panting).

Jenis-jenis Tari Banjar

Bagandut

Jenis tari tradisional berpasangan yang di masa lampau merupakan tari yang menonjolkan erotisme penarinya mirip dengan tari tayub di Jawa dan ronggeng di Sumatera. Gandut artinya tledek (Jawa)

Baksa Dadap

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

Baksa Hupak

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

Baksa Kambang

Merupakan jenis tari klasik Banjar sebagai tari penyambutan tamu agung yang datang ke Kalimantan Selatan, penarinya adalah wanita. Tari ini merupakan tari tunggal dan dapat dimainkan oleh beberapa penari wanita.

Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga. Sering dimainkan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih fungsi sebagai tari penyambutan tamu.

Baksa Kantar

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

Baksa Kupu-Kupu Atarung

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

Baksa Lilin

Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan gerakan membawa lilin.

Baksa Panah

Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan gerakan memanah yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

Baksa Tameng

Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan menggunakan tameng (perisai) yang disebutkan dalam Hikayat Banjar..

Baksa Tumbak

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

Balatik

Latik artinya tunas, balatik artinya bertunas. Tarian ini menggambarkan tumbuhnya tunas-tunas muda seniman tari Banjar.

Baleha

Merupakan jenis tari berpasangan

Batarasulan

Merupakan jenis tari berpasangan

Bogam

Bogam adalah rangkaian bunga mawar dan melati. Tarian ini merupakan tari selamat datang dengan mempersembahkan kembang bogam kepada para tamu.

Dara Manginang

Tarian ini menggambarkan anak dara yang sedang menginang.

Garah Rahwana

Tarian yang menggambarkan sifat antagonis tokoh Rahwana dalam wayang Banjar.

Hantak Sisit

Merupakan jenis tari berpasangan

Hanoman

Tarian yang bakul getuk

Japin Batuah

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dan Melayu, semua penari adalah wanita.

Japin Bujang Marindu

Merupakan jenis tari berpasangan yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dan Melayu. Tari mengambarkan kerinduan seorang kekasih setelah lama pergi merantau kemudian kembali ke kampung halaman.

Japin Dua Saudara

Tarian yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dan budaya Melayu.

Japin Hadrah

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam yang mengangkat kesenian Hadrah ke dalam gerak tari yang dinamis, semua penari adalah wanita.

Japin Kuala

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam yang bergaya daerah Banjar Kuala. Penarinya pria dan wanita berpasangan.

Japin Pasanggrahan

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dengan semua penarinya adalah wanita.

Japin Rantauan

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam

Japin Sisit

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam. Penarinya adalah wanita dengan mengenakan busana baju kurung sisit.

Kuda Kepang

Tari prajurit berkuda (kavaleri), merupakan pengaruh budaya Jawa.

Ladon

Ladon merupakan nama pasukan kerajaan Banjar. Tarian ini menggambarkam tari keprajuritan dan semua penarinya laki-laki. Tari ini sering dibawakan sebagai tari pembuka pada kesenian mamanda yaitu teater tradisonal Banjar, yang pertama kali berkembang dari daerah Margasari, Kabupaten Tapin.

Maayam Tikar

Merupakan jenis tari khas dari Kabupaten Tapin yang menggambarkan remaja putri dari daerah Margasari, Kabupaten Tapin yang sedang menganyam tikar dan anyaman. Tari berdurasi sekitar 6 menit ini biasanya dibawakan oleh 10 orang penari putri. Tari ini diciptakan oleh Muhammad Yusuf, Ketua Sanggar Tari Buana Buluh Merindu, dari kota Rantau, ibukota Kabupaten Tapin.

Ning Tak Ning Gung

Merupakan tari dolanan anak-anak yang menggambarkan anak-anak yang sedang bermain.

Paris Tangkawang

Merupakan jenis tari berpasangan

Radap Rahayu

Merupakan tari klasik Banjar dalam menyambut tamu agung dan ditarikan dalam upacara perkawinan, para penarinya adalah wanita.

Tari ini menceritakan tentang para bidadari yang turun dari kayangan dan memberikan anugerah kebaikan bagi daerah yang di datanginya. Tujuan tari ini adalah sebagai ucapan rasa bersyukur dan doa agar kegiatan yang akan dilaksanakan dapat terselenggara dengan baik dan lancar.

Rudat

Kesenian yang bernafaskan Islam dengan dominasi gerakan tari dalam posisi duduk.

Sinoman Hadrah

Kesenian yang bernafaskan Islam dengan dominasi gerakan tari dalam posisi berdiri.

Tanggui

Tari yang menggambarkan para wanita yang memakai tanggui yaitu sejenis topi lebar).

Tameng Cakrawati

Tari yang menggambarkan seorang isteri (Cakrawati) yang melanjutkan perjuangan suaminya melawan penjajah Belanda.

Tirik Kuala

Merupakan jenis tari tradisional yang bergaya tirik, yaitu jenis tari dan lagu yang bergaya daerah Hulu Sungai. Dengan diiringi lagu : Tirik_Japin

Tirik Lalan

Merupakan jenis tari tradisional berpasangan (pergaulan) yaitu penari putera dan puteri yang bergaya tirik yaitu jenis tari yang berasal dari daerah Hulu Sungai.

Topeng Kelana

Merupakan jenis tari topeng dengan tokoh Kelana, tari ini merupakan pengaruh budaya Jawa.

Topeng Wayang

Merupakan jenis tari berpasangan

Topeng

Topeng yang dipakai pada tarian topeng etnis Banjar.

Merupakan jenis tari klasik yang berasal dari Tapin yang biasanya dibawakan oleh tiga orang yang masing-masing memainkan sebuah karakter yaitu Gunung Sari, Patih dan Tumenggung dengan diiringi gamelan Banjar. Sebelum melakukan tarian topeng dilakukan suatu ritual dengan menyediakan sesajian terlebih dahulu yaitu sebiji telur ayam kampung, ketan, dan kopi pahit, yang diletakkan di dekat area pertunjukkan, maksudnya agar saat menari, roh dari topeng ini tidak mengganggu si penari. Tarian ini umumnya dilakukan oleh penari pria, kadang-kadang oleh penari wanita.